Kajian Dakwah

Orang yang Rajin Ibadah Pun Banyak yang Tidak Selamat dari Kejahatan Lisannya

Posting: 31 July 2020 | Akhlak, Lainnya

Bagikan :

‏إذا صارت المعاصي اللسانية معتادة للعبد، فإنه يعز عليه الصبر عنها، ولهذا تجد الرجل يقوم الليل ويصوم النهار ويتورع من استناده إلى وسادة حرير لحظة واحدة، ويطلق لسانه في الغيبة والنميمة والتفكه في أعراض الخلق والقول على الله ما لا يعلم.

"Jika kemaksiatan lisan telah menjadi kebiasaan seorang hamba, maka akan berat baginya untuk bersabar meninggalkannya. Oleh karena inilah engkau bisa menjumpai seseorang yang biasa mengerjakan salat malam dan puasa serta berhati-hati untuk tidak bersandar pada bantal sutra walaupun sedetik saja, tapi dia mengumbar lisannya untuk ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), senang menghancurkan kehormatan orang lain, dan berbicara atas nama Allah dengan hal-hal yang tidak dia ketahui."

[Sumber: Uddatush Shabirin, hlm. 127]

*

Siapa sih yang nggak tahu kalau ngomongin orang itu nikmat?

Nikmat banget, malah.

Ya kan?

Tapi kan itu perbuatan jelek. Tercela. Nggak disukai sama Allah dan Rasul-Nya.

Konsekuensinya ya dosa. Nikmat tapi dosa. Malahan efeknya bisa lebih mengerikan dibanding pembunuhan, kalau bentuk ngomongin orangnya berupa pitnah fitnah.

Jangankan kita yang nggak punya banyak amal saleh, orang yang rajin ibadah pun nggak menutup kemungkinan bisa terjerumus ke dalam jurang kenikmatan ngomongin orang.

Mending berpahala, lha ini berpotensi mendapat siksa karena perbuatannya sendiri udah termasuk dosa!

Solusinya gimana dong?

Meskipun sulit, kita harus memupuk kesabaran dan juga keikhlasan. Kalau kedua hal itu udah mengakar dalam jiwa, in sya Allah kita bisa terhindar dari slebornya lidah ini. []