Kajian Dakwah

Di Antara Cara Melenyapkan Sifat Ujub

Posting: 31 July 2020 | Lainnya

Bagikan :

من امتُحن بالعجب فليفكر في عيوبه، فإن أُعجب بفضائله فليفتش ما فيه من الأخلاق الدنيئة.

"Siapa yang ditimpa ujian dengan sifat ujub, maka hendaklah dia memikirkan aib-aib dirinya, jika dia merasa ujub karena kelebihan-kelebihan yang dia miliki, maka hendaklah dia memeriksa akhlak-akhlak rendah yang ada pada dirinya."

[Abu Muhammad Ali bin Hazm: Al-Akhlaq was Siyar, hlm. 29]

*

Zaman sekarang, saat medsos begitu dicandui, kita bisa memperlihatkan segala sesuatu tentang diri kita sendiri.

Yang nggak bisa disangkal, semua yang diperlihatkan adalah sesuatu yg emang kita pingin orang lain tuh melihatnya.

Dari sana, kita bisa merasa bangga akan diri kita sendiri. Kemampuan, kemolekan, perbuatan-perbuatan baik yang seharusnya lebih utama kita sembunyikan, semuanya diumbar.

Sesuatu yang seharusnya membuat kita mensyukurinya malah membuat kita offside dengan terlena akan banyaknya like, share dan comments.

Sampai suatu ketika kita mendapati orang lain yang nggak memiliki kemampuan, berparas biasa-biasa aja, bahkan sering bermaksiat, kita bisa sinis-tak-sadar dengan memposisilan diri kita lebih baik dari mereka.

Saat syukur tak terucap, kita bisa jadi takabur setelah merasa diri kita nggak seperti mereka yang kita pandang lebih rendah dibanding kita. Inilah ujub.

Maka, ada baiknya kita sering melihat pada aib-aib kita yang masih Allah tutup dari pandangan orang lain, dan akhlak-akhlak rendahan diri ini yang masih kita sendiri yang mengetahuinya.

Gimana kalau Allah membeberkan itu semua? ???? []