Kajian Dakwah

Orang Mukmin Akan Melihat Allah Di Akhirat

Posting: 11 November 2020 | Tauhid

Bagikan :

Sahih al-Bukhari: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Allaits bin Sa'd dari Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudzri berkata, "Kami bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita akan melihat Tuhan kita pada hari kiamat?" Nabi balik bertanya: "Apakah kalian merasa kesulitan melihat matahari dan bulan ketika terang benderang?" kami menjawab, "Tidak." Nabi meneruskan: "Begitulah kalian tidak kesulitan melihat melihat Tuhan kalian ketika itu, selain sebagaimana kesulitan kalian melihat keduanya." Kemudian beliau berkata: "Lantas ada seorang penyeru memanggil-manggil, "Hendaklah setiap kaum pergi menemui yang disembahnya!" Maka pemuja salib pergi bersama salib mereka, dan pemuja patung menemui patung-patung mereka, dan setiap pemuja Tuhan bersama tuhan-tuhan mereka hingga tinggal orang-orang yang menyembah Allah, entah baik atau durhaka dan ahli kitab terdahulu. Kemudian jahannam didatangkan dan dipasang, ia seolah-olah fatamorgana, lantas orang-orang yahudi ditanya, "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Uzair anak Allah." Lalu ada suara, "Kalian dusta! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri dan tidak pula anak." Lalu apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin jika Engkau memberi kami minuman!" Lantas ada suara, "Minumlah kalian!" Lalu mereka berjatuhan di neraka jahannam. Lantas orang-orang Nashara diseru, "Apa yang kalian dahulu sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Isa al Masih, anak Anak Allah." Mereka dijawab, "Kamu semua bohong! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri atau bahkan anak, dan apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin agar Engkau memberi kami minuman!" Lalu dijawab, "Minumlah kalian!" Dan langsung mereka berjatuhan di neraka jahannam hingga tersisa manusia yang menyembah Allah, entah yang baik atau berbuat durhaka. Mereka ditanya, "Apa yang menyebabkan kalian tertahan padahal manusia lainnya sudah pergi?" Mereka menjawab, "Kami memisahkan diri dari mereka dan kami adalah manusia yang paling membutuhkan-Nya, kami dengar ada seorang juru seru menyerukan diri, "Hendaklah setiap kaum menemui yang mereka sembah! Hanyasanya kami menunggu-nunggu Tuhan kami." Beliau melanjutkan, "Lantas Allah (Al jabbar) mendatangi mereka dengan bentuk yang belum pernah mereka lihat pertama kali, lalu Allah firmankan: 'Akulah Tuhan kalian.' Mereka menjawab, 'Engkau adalah rabb kami, dan tidak ada yang berani mengajak-Nya bicara selain para nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas para nabi berkata, 'Bukankah di antara kalian dan Allah ada tanda yang kalian mengenalnya? ' Mereka menjawab, 'Ya, yaitu betis, ' maka Allah pun menyingkap betis-Nya sehingga setiap mukmin bersujud kepada-Nya. Lalu tersisalah orang-orang yang sujud kepada Allah karena riya dan sum'ah sehingga ia pergi sujud dan punggungnya kembali menjadi satu bagian, kemudian titian (jembatan) jahannam didatangkan dan dipasang antara dua tepi jahannam, kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, memang jembatan jahannam tersebut misterinya apa? ' Nabi menjawab: 'Jembatan itu bisa menggelincirkan, menjatuhkan, ada pengait-pengait besi, ada duri-duri yang lebar dan tajam, durinya besok yang terbuat dari kayu berduri namanya Sa'dan (kayu berduri tajam). Orang mukmin yang melewatinya sedemikian cepat, ada yang bagaikan kedipan mata, ada yang bagaikan kilat, ada yang bagaikan angin, dan ada yang bagaikan kuda pilihan. Ada yang bagaikan kuda tunggangan, ada yang selamat dengan betul-betul terselamatkan, namun ada juga yang selamat setelah tercabik-cabik oleh besi-besi pengait itu, atau terlempar karenanya di neraka jahannam, hingga manusia terakhir kali melewati dengan diseret seret, dan kalian tidak bisa sedemikian gigihnya menyumpahiku terhadap kebenaran yang jelas bagi kalian daripada terhadap seorang mukmin ketika itu kepada Allah Al Jabbar. Jika mereka melihat bahwasanya mereka telah selamat di kalangan teman-teman mereka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya kawan-kawan kami mendirikn shalat bersama kami dan berpuasa bersama kami, dan beramal bersama kami! ' Allah Ta'ala berfirman, 'Pergilah kalian, siapa diantara kalian dapatkan dalam hatinya masih ada seberat dinar keimanan, maka keluarkanlah dia', dan Allah mengharamkan bentuk mereka dalam neraka. Maka mereka datangi kawan-kawan mereka sedang sebagian mereka telah terendam dalam neraka ada yang sampai telapak kakinya, setengah betisnya, sehingga mereka keluarkan siapa saja yang mereka, kemudian mereka kembali dan Allah berkata, 'Pergilah kalian sekali lagi, dan siapa yang kalian temukan dalam hatinya seberat atom keimanan, maka keluarkanlah dia.' Maka mereka keluarkan siapa saja yang mereka kenal." Rasulullah berkata: 'Jika kalian tidak mempercayaiku, maka bacalah: '(Allah tidak menzhalimi seberat biji sawi pun, jika ada kebaikan, maka Allah melipatgandakan balasannya) ' (Qs. An nisaa': 40), maka para nabi shallallahu 'alaihi wasallam, malaikat dan orang-orang yang beriman, kesemuanya memberi syafaat. Kemudian Allah Al Jabbar berkata, syafaat-Ku masih ada. Lantas Allah menggenggam segenggam dari neraka dan mengentaskan beberapa kaum yang mereka telah terbakar, lantas mereka dilempar ke sebuah sungai di pintu surga yang namanya 'Sungai kehidupan' sehingga mereka tumbuh dalam kedua tepinya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam genangan sungai yang kalian sering melihatnya di samping batu karang dan samping pohon, apa yang diantaranya condong kepada matahari, maka berwarna hijau, dan apa yang diantaranya condong kepada bayangan, maka berwarna putih, lantas mereka muncul seolah-olah mutiara dan dalam tengkuk mereka terdapat cincin-cincin. Mereka kemudian masuk surga hingga penghuni surga berkata, 'Mereka adalah 'utaqa' Ar Rahman (orang-orang yang dibebaskan Arrahman), Allah memasukkan mereka bukan karena amal yang mereka lakukan, dan bukan pula karena kebaikan yang mereka persembahkan sehingga mereka memperoleh jawaban 'Bagimu yang kau lihat dan semisalnya'."